MAKALAH
KOMUNIKASI PEMASARAN
“ Bauran Pemasaran point ke-3
Humas dan Publisitas”
KELOMPOK 3 :
Ø Jamiati KN (2010140046)
Ø Juliana Nasution (2010140036)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
2010-2011
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah,
dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah diberikan, karena dengan
rahmat-Nya pemakalah dapat menyelesaikan tugas ”Komunikasi Pemasaran” ini dengan
baik.
Tugas ini
diajukan untuk melengkapi salah satu tugas yang harus dikerjakan untuk
melengkapi nilai tugas semester ganjil dan tugas ini dibuat agar kita semua
dapat mengerti dan memahami tentang ”Bauran Pemasaran khususnya dalam Humas dan Publisitas”
Terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu khususnya Ibu Dra. Aminah selaku dosen
bidang studi ”Komunikasi Pemasaran” atas bimbingan
yang telah diberikan kepada pemakalah, Orang Tua yang telah memberikan dukungan
moril maupun materiil dan juga teman – teman yang tidak bisa pemakalah sebutkan
satu persatu, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Pemakalah
sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar tugas ini dapat
sempurna di kemudian hari. Semoga tugas ini bermanfaat bagi para pembaca dan
pendengarnya.
Jakarta,.... ......Juni
2012
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Humas dan Publisitas merupakan
salah satu yang harus diperhatikan dalam bauran pemasaran karena dengan ada nya
humas da pblisitas suatu perusahaan dan dan produk atau merek dapat terjaga imagenya dikalangan konsumen. Hubungan
masyarakat (Humas), senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan
muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian,
kunci sukses Humas adalah melalui komunikasi. Artinya, keberhasilan Humas untuk
mencapai tujuannya bergantung kepada sejauh mana Humas itu dapat menjalin
hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal.
Publik Humas dalam suatu organisasi/perusahaan
yang terdiri dari publik internal dan eksternal, mempunyai karakteristik yang
berbeda. Artinya, seorang Humas profesional harus mempunyai keahlian komunikasi dalam menghadapi publik yang
berbeda.
Misalnya, perusahaan consumer goods mempunyai
publik internal (dalam hal ini karyawan) dan eksternal yang berbeda dengan
perusahaan otomotif. Karakteristik, termasuk latar belakang pendidikan, sosial,
dan budaya publik internal perusahaanconsumer goods berbeda dengan
perusahaan otomotif. Kualifikasi masing-masing karyawan yang dibutuhkan pada
kedua perusahaan tersebut pun tidak sama. Begitu pula dengan publik eksternal,
katakanlah media. Perusahaan consumer goodsmempunyai hubungan
dengan media yang berbeda dengan perusahaan otomotif. Kalaupun media-nya sama,
maka (coba perhatikan dan kritisi) redaksi yang dituju berbeda. Bisa jadi,
perusahaan consumer goods menghubungi redaksi Humaniora,
sementara perusahaan otomatif-pada surat kabar nasional yang sama-menghubungi
redaksi Otomotif.
1.2
Tujuan
a.
Untuk
mengetahui apakah dalam komunikasi
pemasaran membutuhkan yang namanya humas dan pulisitas
b.
Untuk
memberitahukan kepada orang lain bahwa humas dan publisitas
itu sangat mendukung pencitraan terhadap perusahaan ataupun image.
c.
Untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah komunikasi pemasaran
1.3
Manfaat
Manfaat dalam
penulisan makalah ini adalah menambahkan pengetahuan dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua ataupun pembaca.
a.
Bagi Penulis
Hasil penulisan
makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis
dalam menambah wawasan keilmuan khususnya didalam bidang komunikasi pemasaran khususnya mengetahui hal hal penting dalam humas
dan publisitas
b.
Bagi pihak lain
Hasil penulisan makalah ini bisa digunakan bagi teman-teman yang lain untuk
bahan diskusi dan informasi dalam menambah wawasan teman-teman pembaca makalah
ini.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1 Pengertian Bauran Komunikasi Pemasaran
Beberapa ahli
menjelaskan definisi tentang pemasaran salah satunya ialah menurut Phillip
Kotler (1999), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Menurut
McCarthy (Marwan Asri: 1991) berpendapat bahwa pemasaran menyangkut perencanaan
secara efesien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa
dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak produsen dan konsumen
tercapai. Menurut Phillip dan Duncan (Lamb Hair: 2001) pemasaran adalah suatu
kegiatan yang meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan produk
ke tangan konsumen. Dari definisi-definisi yang ada dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa:
Pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi.
Pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi.
Tujuan pemasaran
adalah memberi kemungkinan, memudahkan, dan mendorong adanya pertukaran.
Tujuan pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dilakukan oleh penjual dan pembeli. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam strategi pemasaran hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci mengenai bauran pemasaran. Untuk mengetahui secara jelas menganai arti bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Tujuan pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dilakukan oleh penjual dan pembeli. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam strategi pemasaran hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci mengenai bauran pemasaran. Untuk mengetahui secara jelas menganai arti bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Bauran promosi atau disebut juga dengan komunikasi pemasaran (marketing
communications mix) menurut j.stantion mendefenisikan promostional mix sebagai
kombinasi strategi yang paling baik dari variable-variabel periklanan, personal
selling dan alat promosi yang lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan. Bauran promosi terdiri dari :
1. Iklan adalah setiap bentuk yang mendapatkan imbalan dari presentase
tidak langsung dan promosi ide-ide barang atau jasa oleh sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan atau sales promotions insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian maupun penjualan
suatu produk atau jasa.
3. Humas atau publisitas merupakan variasi program yang dirancang untuk
memperbaiki mempertahankan maupun melindungi citra perusahaan atau produk atau
sering disebut dengan pr dan publicity.
4. Penjualan personal atau tatap muka (personal selling) presentasi lisan
dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon untuk tujuan melakukan
penjualan.
Dalam kaitan
dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-hal yang diperhatikan adalah:
1. jenis publik
(khalayak) yang menjadi sasaran;
2. susunan
pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami;
3. saluran apa
yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju. (Rachmadi, 1992:7).
2.3 Pengertian Humas dan Publisitas
Humas atau publisitas
merupakan variasi program yang dirancang untuk memperbaiki mempertahankan
maupun melindungi citra perusahaan atau produk atau sering disebut dengan pr
dan publicity.
Hubungan masyarakat (Humas), senantiasa
berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui
kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa
perubahan yang positif. Dengan demikian,kunci sukses Humas adalah melalui
komunikasi. Artinya, keberhasilan Humas untuk mencapai tujuannya bergantung
kepada sejauh mana Humas itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik
khalayak internal maupun eksternal. Humas senantiasa mengemban misi untuk
memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan kebijaksanaan, kegiatan dan tindakan organisasi/perusahaan.
Pelayanan informasi tersebut hanya dapat dilaksanakan melalui komunikasi.
Melalui komunikasi pula, Humas dapat
menyampaikan informasi, mendorong/memotivasi, mempersuasi, mempengaruhi, dan
merubah sikap khalayak/publik. Demikian pula
dalam tugas Humas untuk membina hubungan baik, saling pengertian, saling
membutuhkan, dan saling mendukung adanya organisasi di satu pihak dengan
keberadaan masyarakat di lain pihak.
Hubungan masyarakat (Humas) yang merupakan
terjemahan bebas dari istilah public relations (PR) terdiri
dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang
bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. (Anggoro, 2001:1)
Humas merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan
yang menerapkan program-program Humas secara terencana dan berkesinambungan.
Humas suatu organisasi atau perusahaan berupaya melakukan hubungan yang baik
dengan publik dan menjaga citra organisasi atau perusahaan. Di dalam
melaksanakan programnya, Humas melakukan komunikasi yang persuasif dan efektif
melalui media yang tepat.
Humas Internal memanfaatkan
media berkala internal, program pelatihan dan acara-acara sosial untuk menyebarkan
citra positif. Karena sebagian besar frontliner bekerja di
lokasi yang jauh dari kantor pusat, proses humas mesti ditangani dengan cara
persuasif, bukan melalui diktat. Para staf humas tidak mungkin bisa berada di
semua tempat pada waktu yang sama atau mengikuti setiap orang untuk memastikan
bahwa mereka mengatakan dan melakukan hal yang ‘benar’. Setelah sukses
merumuskan visi-misi baru sekaligus memasyarakatkan logo baru Bank Danamon,
Arwin Rasyid, presdirnya, meminta konsultan Ogilvy One Worldwide menggarap
program komunikasi internal dan eksternal. Arwin, yang sadar vitalnya program
ini, getol mendorong upaya ini, khususnya komunikasi internal yang diantaranya
dilakukan melalui komik Danamon Kita dan magicub (kubus
pengetahuan) yang berisi pertanyaan-pertanyaan menggugah, semacam “Dapatkah
Anda mengubah cara berpikir seseorang sehingga mereka tertarik menggunakan jasa
atau produk bank yang ditawarkan?”
Biasanya, humas eksternal
atau disebut pers berkomunikasi melalui media massa. Koran dan majalah mendapatkan
sebagian besar pemasukan dari pemasangan iklan, namun mereka merangsang minat
pembaca dengan mengetengahkan artikel-artikel menarik tentang topik yang
menyangkut kesenangan pembaca. Gambar di bawah ini menunjukkan kaitan antara
publisitas, humas dan relasi pers. Humas mengisi keseluruhan peran stratejik,
sedang publisitas (menciptakan berita) dan relasi pers (memastikan bahwa berita
itu dicetak) mengisi posisi taktis.
Kerapkali manajer atau pelaku humas
merupakan mantan wartawan yang memahami aktivitas apa yang layak berita atau
tidak dan mampu menghasilkan siaran pers mengenai perusahaan yang nantinya
pasti dipublikasikan. Tabel berikut menunjukkan kriteria pembuatan siaran pers
agar bisa dimuat dalam media.
Tujuan
periklanan adalah penjualan melalui persuasi. Sedangkan tujuan Humas adalah
penyajian berbagai informasi dan pendidikan atau penyuluhan untuk menciptakan
saling pemahaman. Kegiatan terpadu Humas dan periklanan itu sering disebut
sebagai “pendidikan pasar” (market education). (Anggoro, 2001:3)
Pengertian Publisitas
merupakan
kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di
media massa. Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau organisasi
agar kegiatanya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada
proses komunikasi satu arah. Publisitas merupakan sebuah metode yang tidak
dapat terkontrol, dalam penempatan pesan di media massa karena sumber tidak
membayar media untuk memuat berita bersangkutan). Dengan demikian publisitas
adalah informasi yang bukan berasal dari media massa atau bukan pencarian
wartawan media massa itu sendiri namun media massa mengunakan informasi itu
karena memiliki nilai berita. Media massa kerap melaporkan berita publisitas
karena merupakan cara yang mudah dan ekonomis untuk mendapatkan berita
dibanding harus mencari sendiri yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya.
Menurut Lesly, Publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan
dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu
dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Biasanya,
media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup
menarik atau patut dijadikan berita. Dua Fungsi Publisitas Karena media masa terus
berkembang, maka publisitas juga ikut berkembang. Newsom, Truk, Kruckeberg (2004;215). Publisitas adalah berta-berita tentang
seseorang, produk atau pelayanan yang muncul pada suatu ruang atau waktu yang
media sediakan dalam bentuk berita, feature, atau kontek editorial atau program
dalam dunia broadcast.
Menurut Swastha (1999),
publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau
organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya
atau tanpa pengawas dari sponsor". Publisitas merupakan pelengkap yang
efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan
promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila
materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Pendapat-pendapet tersebut diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk
tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan
karena dalam pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian
publisitas mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.
Dari definisi di atas, bahwa
media massa mau menerima sumbangan berita atau informasi serta
artikel dan tulisan dari pihak luar, sepanjang tulisan tersebut memiliki nilai
berita yang cukup tinggi untuk dapat dimuat. Dalam definisi tersebut tidak
disebutkan akan adanya kewajiban untuk membayar atau membeli semacam ruang dan
waktu tertentu seperti dalam iklan. Artinya, jika suatu organisasi/perusahaan,
perorangan, bisa mengemas sebuah cerita atau artikel tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan organisasinya menjadi sebuah tulisan yang bernilai berita cukup
tinggi maka media massa tidak akan ragu-ragu untuk memuatnya, tanpa
dipungut biaya apapun.
Hal inilah yang menyebabkan Publisitas
dikategorikan sebagai metode komunikasi massa yang tidak terkontrol,
karena diliput tidaknya sebuah berita oleh media massa benar-benar
tergantung dari layak muat tidaknya sebuah berita. Walaupun dibandingkan dengan
iklan tampak bahwa publisitas kurang pasti sifatnya, namun dari aspek
kredibilitas pesan publisitas biasanya dianggap memiliki nilai yang lebih
tinggi. Hal ini disebabkan adanya persepsi di masyarakat, bahwa iklan dianggap
sebagai sebuah pesan yang persuasif serta penuh dengan bujuk rayu mengajak
khalayak untuk membeli sebuah produk. Lain halnya jika sebuah
cerita atau informasi muncul di media massa sebagai berita. Berita dipersepsi
sebagai suatu kejadian yang faktual, yang benar terjadi, dan karenanya dianggap
lebih jujur dan dapat dipercaya.
High Veracity, yaitu publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu
yang benar sebab pemberitaannya tidak memihak atau dianggep netral, dalam
majalah dan surat kabar maupun TV.
a) Off-guard, yaitu
bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh setiap
orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca. Dalam hal
ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun seolah-olah
konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos dari
penjaganya.
b) Dramatization,
yaitu bahwa publisitas dapat menggambarkan keadaan produk perusahaan itu dengan
jelas, misalnya dalam film, slide serta dapat didramatisir dalam bentuk cerita
yang sedemikian rupa hingga produk dapat digambarkan dengan jelas.
Keuntungan Publisitas
a) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca,
sebuah iklan.
sebuah iklan.
b) Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan
dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c) Lebih dapat dipercaya, apabila
sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d) Publisitas jauh lebih murah karena
dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa
publisitas menawarkan beberapa keuntungan antara lain tidak ada pengeluaran
biaya untuk berita yang disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada pengeluaran
biaya, namun pada kenyataanya bukan berarti 100% publisitas perusahaan tidak mengeluarkan
biaya.
Terlebih lagi, publisitas
juga unggul dari aspek ekonomi. Iklan dipungut biaya, sedangkan liputan media
publisitas bebas biaya sehingga melalui publisitas organisasi , seseorang jelas
lebih diuntungkan. Publisitas dianggap lebih kredibel daripada iklan dan
karenanya disebut sebagai kegiatan komunikasi yang tidak bisa dikontrol, karena
tergantung dari besar kecilnya nilai berita yang ada di sebuah kegiatan
publikasi. Kegiatan publisitas di media massa tidak dikenakan biaya apapun.
B. Fungsi publisitas
Salah satu fungsi bulisitas yaitu: Sebagai
kegiatan dalam dunia politik dikenal salah satunya adalah publisitas politik.
Publisitas ini merupakan upaya mempopulerkan diri kandidat atau institusi
partai yang akan bertarung dalam pemilu. Yang diberitakan/menginformasikannya
mellalui mediamassa.
§ Ada empat
bentuk publisitas yang dikenal dalam khazanah komunikasi politik.
Pertama, dikenal
sebagai pure publicity yakni mempopulerkan diri melalui
aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang natural atau apa adanya.
Misalnya saja, bulan Ramadhan dan Idul Fitri merupakan siklus aktivitas tahunan
sehingga menjadi realitas yang apa adanya. Kandidat/seseorang, organisasi bisa
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasarkan dirinya. Misalnya dengan mengucapkan
“Selamat Menjalani Bulan Ramadhan” atau “Selamat hari Raya idul fitri” dengan
embel-embel nama atau photo kandidat. Semakin banyak jenis bentuk pure
publicity yang siarkan di media massa, maka akan semakin populer
sesorang atau organisasi tersebut.
§ Kedua, free ride publicity yakni publisitas
dengan cara memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain untuk turut
mempopulerkan diri. Misalnya saja dengan tampil menjadi pembicara di sebuah
forum yang diselenggarakan pihak lain, menjadi sponsor gerakan anti narkoba,
turut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga di sebuah daerah kantung
pemilih dan lain-lain.
§ Ketiga, tie-in publicity yakni dengan
memanfaatkan extra ordinary news (kejadian sangat luat biasa). Misalnya saja
peristiwa tsunami, gempa bumi atau banjir bandang. Kandidat dapat mencitrakan
diri sebagai orang atau partai yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi
sehingga imbasnya memperoleh simpati khalayak. Sebuah peristiwa luar biasa,
dengan sendirinya memikat media untuk meliput. Sehingga partisipasi dalam
peristiwa semacam itu, sangat menguntungkan kandidat.
§ Keempat, paid publicity sebagai cara
mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau program di media massa.
Misalnya, pemasangan advertorial, Iklan spot, iklan kolom, display atau pun
juga blocking time program di media massa. Secara sederhananya dengan
menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.
Fungsi publisitas tidak
lepas dari fungsi komunikasi massa. Sejumlah upaya mencoba mensistimasisasikan
fungsi utama komunikasi massa, yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948)
yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai
berikut: pengawasan lingkungan; pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat
dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan budaya.
§ Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan
interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam
dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
§ Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan
informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial
lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan
mencapai konsensus.
§ Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu
generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
2.4 Hal-hal Penting dalam Humas dan
Pulisitas
Public Relation &
Publicity (Hubungan
Masyarakat & Publisitas), adalah "berbagai program untuk mempromosikan
dan atau melindungi citra perusa - haan atau masing2 produknya".
Keputusan Dalam Public Relation
& Publicity diambil dengan memperhatikan hal hal berikut
Ø Penetapan
Tujuan2 Pemasaran
Ø Memilih Pesan
& Sasaran
Ø Mengimplementasikan
Suatu Perencanaan Public Relation Pemasaran
Ø Mengevaluasi Hasil-Hasil Public Relation.
Sifat HUMAS & Publicity.
Ø Kredibilitas
yang tinggi, artinya ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan
dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
Ø Kemampuan
menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, artinya Humas dapat menjangkau
anyak calon pembeli yg cenderung menghindari wiraniaga & iklan.
Ø Dramatisasi,
artinya humas memiliki kemampuan untuk mendramatisasi Suatu perusahaan atau
produk.
Humas mencakup
hal-hal berikut ini:
Ø Mengantisipasi, menganalisa, dan menerjemahkan
pendapat publik, sikap, dan masalah yang mungkin berdampak baik ataupun buruk
terhadap jalan serta rencana organisasi.
Ø Memberi anjuran kepada manajemen pada semua
jenjang di dalam organisasi, dengan memperhatikan keputusan kebijaksanaan,
rangkaian tindakan, dan komunikasi, dengan memperhitungkan percabangan
masyarakatnya dan tanggung jawab sosial, atau tanggung jawab kewarganegaraan.
Ø Meneliti, melaksanakan, dan mengevaluasi
program tindakan dan komunikasi secara berkelanjutan, agar masyarakat yang
diberi informasi memperoleh pemahaman, sehingga tujuan organisasi tercapai.
Program-program itu dapat mencakup pemasaran, keuangan, pengumpulan dana,
hubungan dengan karyawan atau pemerintah, dan lainnya.
Ø Membuat rencana dan menerapkan upaya organisasi
untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan umum.
Ø Menentukan sasaran, membuat rencana, membuat
anggaran, menyaring dan melatih staf, mengembangkan fasilitas. Singkatnya,
mengelola sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan semua yang disebutkan
di atas.
Ø Contoh pengetahuan yang diperlukan dalam
praktek profesional Humas mencakup seni komunikasi, psikologi, psikologi
sosial, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan prinsip-prinsip serta etika
manajemen. Pengetahuan serta keterampilan teknis diperlukan untuk penelitian
pendapat, analisis masalah masyarakat, hubungan media,direct mail, iklan
kelembagaan, penerbitan, pembuatan film/video, peristiwa-peristiwa khusus,
pidato, dan presentasi. (Cutlip, Center & Broom, 2005:5
Apa yang humas akan lakukan
Berikut ini adalah hal yang
akan dilakukan humas yang baik bagi perusahaannya:
§ Mampu membantu membangun citra positif.
§ Mampu menetralkan publisitas negatif.
§ Mampu meningkatkan motivasi para karyawan.
§ Mampu mendukung efektivitas iklan dan
wiraniaga.
Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas
humas yang menarik:
ü Sebuah siaran pers menyatakan
bahwa perusahaan sudah berhasil mengembangkan cara untuk mendaur ulang sampah
dari TPA untuk dijadikan plastik.
ü Perusahaan mensponsori acara olahraga
atau acara amal besar (misalnya konser musik Peduli Aceh sponsor proyek bantuan
bagi korban bencana tsunami).
ü Sebuah pengumuman bahwa pimpinan perusahaan
sudah meraih dukungan untuk menjalankan sebuah program pemerintah dalam
penciptaan lapangan kerja secara masif.
ü Body Shop meminta
seluruh operasi waralabanya melakukan proyek yang bisa memberi benefit pada
masyarakat sekitarnya. Hal ini ikut membangun citra korporat positif di mata
masyarakat dan juga memberi kebanggaan tersendiri pada para karyawan bahwa
mereka bekerja di perusahaan yang begitu peduli.
ü McDonald’s meredam
publisitas negatif dari kelompok pecinta lingkungan dengan menjalankan
aktivitas patroli kebersihan di luar restauran.
Kesamaan
contoh-contoh di atas adalah kelayakannya untuk dijadikan berita serta
sisi-sisi menarik yang bisa digali darinya, kasus-kasus itu menempatkan
perusahaan di posisi terhormat dan memicu orang-orang untuk membicarakan
perusahaan secara positif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ø Humas atau publisitas merupakan variasi program yang dirancang untuk
memperbaiki mempertahankan maupun melindungi citra perusahaan atau produk atau
sering disebut dengan pr dan publicity.
Ø Public Relation
& Publicity (Hubungan
Masyarakat & Publisitas), adalah "berbagai program untuk mempromosikan
dan atau melindungi citra perusa - haan atau masing2 produknya".
Ø Demikian pula dalam tugas Humas untuk membina
hubungan baik, saling pengertian, saling membutuhkan, dan saling mendukung
adanya organisasi di satu pihak dengan keberadaan masyarakat di lain pihak.
Ø Publisitas
(Publicity) adalah sejumlah informasi tentang seseorang,
barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui
media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.
barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui
media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Cutlip, Scott M., Allen H.
Center, dan Glen M. Broom, 2005, Effective Public Relations,
PT. Indeks.
Ø Jefkins, Frank, 2004, Public
Relations, 5th edition, Erlangga, Jakarta.
Ø M. Linggar Anggoro, 2001, Teori
& Profesi Kehumasan-Serta Aplikasinya di Indonesia,
Bumi Aksara.
Ø Rachmadi, F., 1992, Public
Relations-dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ø Theaker, Alison, 2001, The
Public Relations Handbook, Routledge.
Ø Yeshin, Tony, 1999, Integrated
Marketing Communications 1999-2000, Butterworth-Heinemann, London.
Ø Oleh : Emilia Bassar 2009 Ilmu
Komunikasi (Public Relation) http://teorikuliah.blogspot.com/2009/07/ruang-lingkup-humas.html Diposkan oleh Super
Aidie di 19:20
Ø Reinaldi Nico, http://kuliahonline.unikom.ac.id/?listmateri/&detail=4359&file=/Definisi-Publisitas.html
Kamis, 14 Mei 2009 Update : 13:49:33 22/09/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar