BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakangan
ini Gangnam Style marak di indonesia yang diikuti oleh masyarakat, yang selalu
ramai diberitakan oleh media massa. Dengan adanya pemberitaan yang begitu ramai
pada media massa membuat gamnam style diminati oleh seluruh masyarakat bahkan
anak kecil, remaja dan orang dewasapun mengikuti dan ikut berpartisifasi
terhadap gamnam style tersebut. Gangnam Style atau disebut juga Gaya Gangnam
adalah sebuah singel
K-pop
tahun 2012
yang dinyanyikan oleh Rapper Korea Selatan,
Park Jae Sang, yang lebih dikenal dengan nama PSY.
Gangnam Style
secara umum mendapat pujian oleh para kritikus karena ritme humornya yang catchy
mampu menarik perhatian massa, serta
gerakan tari Psy yang tidak biasa seperti tarian yang lainnya yang telah
memperkenalkan K-pop
pada banyak orang di seluruh dunia. Lagu ini pertama kali dirilis pada tanggal 15 Juli
2012 dan langsung berada
pada tangga lagu
no 1 di Korea Selatan, Gaon Chart. Gangnam Style juga menjadi video
K-pop yang paling banyak ditonton di Youtube.
Gangnam Style
merupakan istilah yang digunakan oleh warga Korea Selatan untuk menggambarkan
gaya hidup mewah yang berhubungan dengan Distrik Gangnam, sebuah
kawasan yang makmur dan trendi di Seoul yang terkenal sebagai area elit tempat tinggal banyak
artis papan atas, publik figur. 90 % dari 300-an klinik operasi plastik di
Korea Selatan terdapat di distrik Gangnam ini. Video musik dari lagu ini menggambarkan
Psy menari di berbagai lokasi di Gangnam. Lagu ini sendiri menceritakan tentang
gaya lelaki Gangnam kaya raya yang disukai banyak wanita. Lirik lagu ini ditulis oleh Psy, musik
oleh Psy dan Yoo Gun-hyung, serta
dikomposeri oleh Yoo Gun-hyung. Yoo Gun-Hyung sendiri adalah seorang produser
terkenal di Korea Selatan dan juga pernah berkolaborasi dengan Psy di masa
lalu.
Video musik
untuk lagu ini menampilkan Psy sedang menari tarian gaya menunggang kuda yang lucu dan muncul di lokasi yang tak
terduga di sekitar Gangnam seperti di sesi yoga di luar ruangan dan
di bak mandi air panas. Dengan video musik yang ditampilkan sangat menarik
mampu menarik massa bahkan di Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Budaya Massa
Budaya
massa adalah budaya popular yang dihasilkan industry produksi massa untuk
dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan pada khalayak konsumen. Menurut Bennet
dan Tumin, Kebudayaan Massa adalah “seperangkat ide bersama dan pola
perilaku yang meminta garis sosio-ekonomi dan pengelompokan sub-kultural dalam
suatu masyarakat yang kompleks”.
Menurut aliran
Frankfurt, budaya populer adalah budaya massa yang dihasilkan industri budaya
untuk stabilitas maupun kesinambungan kapitalisme. Kebudayaan popular berkaitan
dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan
orang tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah,
perawatan tubuh, dan sebagainya.
Dalam
pembentukan budaya massa, komunikasi massa dan segala institusinya memiliki
peranan yang sangat signifikan dan efektif dalam kaitannya untuk menajamkan
opini dan mempengaruhi perilaku secara massal serta pembentukan homogenitas
budaya dalam masyarakat.
Mursito
mengatakan bahwa di hadapan khalayak, media massa memiliki kredibilitas yang
tinggi. Masyarakat percaya bahwa apa yang dikemukakan media massa adalah
realitas yang sepenuhnya berasal dari kebenaran fakta. Dengan perkataan lain,
realitas media dianggap representasi fakta. Oleh karena itu media massa telah
menjadi “ruang” bagi khalayak, sama kedudukannya dengan ruang kehidupannya
sehari-hari[1].
Storey menekankan bahwa budaya populer
muncul dari urbanisasi akibat revolusi industri, yang
mengindentifikasi istilah umum dengan definisi “budaya massa”.
Katrakteristik
Budaya Massa ( Burhan Bungin,2009: 77-78) yaitu :
1. Nontradisional,
yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer.
2. Budaya
massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak merucut di
tingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam proses ini makaitu
bagian dari basis massa itu sendiri.
3. Budaya
massa juga memproduksi budaya massa seperti infotainment adalah produk
pemberitaan yang diperuntukan kepada massa secara meluas. Semua orang dapat
memanfaatkannya sebagai hiburan umum.
4. Budaya
massa sangat berhubungan dengan budaya popular sebagai sumber budaya massa.
Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan popular kalau budaya massa artiya
budaya tradisional daqpat menjadi budaya popular apabila menjadi budaya massa.
5. Budaya
massa, terutama yang diproduksi oleh media massa diproduksi dengan menggunakan
biaya yang cukup besar, karena itu dana yang besar harus menghasilkan
keuntungan untuk kontinuitas budaya massa itu sendiri.
2.2
TEORI CULTURAL STUDIES DAN POST MODERNISM.
Stuart Hall, sebagaimana ditulis Mowlana
(1989), telah mengkombinasikan studi-studi budaya dengan perspektif riset
kritis mengatakan, komunikasi bukan sebagai produk yang secara eksplisit
ditentukan oleh media. Komunikasi lebih merupakan variasi yang luas dari
ekspresi-ekspresi budaya dan forum ritual kehidupan manusia sehari-hari seperti
pendidikan, agama, komunikasi lisan dan bahkan olahraga. Fokus komunikasi
adalah kebudayaan yang hidup, khususnya aspek-aspek yang bersumber dari budaya
kelas pekerja. Pandangan ini berbeda dengan pendapat Adorno, Horkheimer dan
Benya-min yang memusatkan perhatian pada komunikasi di kalangan kelas elit.
Perspektif ini meletakkan kerangka bagi suatu interpretasi budaya mengenai peranan
teknologi komunikasi dan sistem--sistem media yang berkembang tahun 1970-an.
Hall memandang media massa merupakan instrumen yang penting dari kapitalis-me
abad ke-20 yang berfungsi memelihara hegemoni ideologi. Media massa dianggap
mampu menetapkan kerangka budaya massa. Tatkala membahas teori ini muncul juga
suatu perspektif komunikasi yang lain yang bersumber dari pemikir radikal
sosiologi dari Eropa seperti Jurgen Habermas dan Antonio Gramsci. Pendapat
Habermas tentang teori Gerakan Komunikasi (theory of communication action) yang
menjelaskan pendapat kelompok dalam suatu lingkungan sosial politik yang lebih
luas. Habermas mendasarkan tesisnyapada apa yang disebutnya
cognitive-instrumental-rationality yang melalui logos mengembangkan
communication rationality (rasionalitas da-lam komunikasi).
Habermas (1984) mengakui bahwa
"gerakan komunikasi" sama dengan pengawasan sosial meskipun tidak
sampai meng-ekslusifkan pengendalian masyarakat. Komunikasi atau kerja sama
antara pengendali masyarakat dengan pengawasan sosial juga dapat disebut
sebagai suatu gerakan komunikatif. Demkian pula halnya dengan komunikasi/kerja
sama antarmedia massa, antara media massa dengan bidang politik, atau antara
bidang politik dan bidang ekonomi sebagai gerakan komunikasi yang sama-sama
bertujuan untuk mewujudkan pendapat yang serasi tentang berbagai kepentingan
bersama/kepentingan umum.
Selanjutnya Gramsci berusaha membuat
sintesa antara idealisme Hegel dengan materialisme Marx. Filsafat praxis dari
Gramsci meletakkan kekuasaan/ dominasi kapitalis tidak hanya pada dimensi
material atas alat-alat ekonomi dan hubungan produksi, tetapi juga dalam
hegemoni ideologis yang menghancurkan kesadaran kolektif untuk segera beralih
kepada kesadar-an kelas. Menurut dia hegemoni ideologis digunakan oleh ke-las
penguasa melalui lembaga-lembaga seperti pendidikan, aga-ma, keluarga dan
organisasi industri untuk melegitimasi ke- kuasaannya.
Sementara itu, muncul pula pemikiran
postmodernisme yang berpusat pada proses evaluasi atas keterbatasan paham
eksistensialisme. Juga sebagai reaksi kecewa terhadap fenomenologi strukturalis
dari teori kritis, reaksi terhadapembatasan kualitatif secara objektif atas
empirisisme.
Postmodernism dan poststructuralist
menyerang otoritas akal. Mereka tidak mengkritik rasionalitas dunia alamiah dan
kesulitan-kesulitan metodologis untuk menaklukkannya tetapi malah
mempertanyakan konsep self sebagai hal yang hidup. Percakap-an mereka berputar
sekitar konsep tentang becoming (menjadi).
Mereka tidak membicarakan struktur-struktur
seperti hukum-hukum, pola-pola, tetapi mengenai kekuatan-kekuatan historis yang
praktis yang akan menjatuhkan atau menentang struktur. Tulisan-tulisan dari
postmodernism didasarkan pada dunia eso-teric dari filsafat, bahasa dan
kesusastraan. Aliran pemikiran . ini baru diterima oleh ilmuwan sosial Barat
pada tahun 1980-an ketika pikiran-pikirannyamulai menawarkan penjelasan yang
mengandung kemungkinan bagi tidak konvensionalnya isu-isu dan kejadian-kejadian
komunikasi kontemporer.
Ringkasan falsafah postmodernisme terhadap
komunikasi dan budaya dibentuk sebagai tanggapan terhadap krisis yang terjadi
dalam kaum New Left dari Marxist yang berpikir tentang penggambaran dan
pengukuhan serta penumbuhan/perluasan iden-titas kelompok. Ada yang mengatakan
paham tradisional yang mengklaim bahwa budaya politik sebagai lawan dari
postmo-dernism padahal salah satu premis postmodernism sebenarnya me-nolak
modernisasi sebagai sesuatu yang status quo.
BAB III
STUDY KASUS
Saat "Gangnam Style" dirilis
pertama kali pada tanggal 15 Juli 2012, lagu ini hanya diketahui oleh para
penggemar K-pop. Namun, para penggemar K-pop
kemudian mulai berbagi dan saling menyebarkan di situs jejaring sosial seperti Facebook Twitter dan youtube. Tidak lama kemudian,
pengguna internet di luar komunitas K-Pop mulai mengetahui lagu ini. Bahkan,
selebritis-selebritis internasional juga ikut-ikutan "ngetweet"
tentang Gamnam style.
Saat gangam style menjadi tangga
lagu pertama hal ini membuat gangnam style
selalu ramai diberitakan oleh media massa dan diikuti oleh masyarakat.
Sehingga, menjadi budaya populer. Hal ini terlihat bahkan di masyarakat
indonesia yang telah banyak mengikuti gaya dan gerakan gangnam style. Karena
gaya yang ditampilkan sangat menarik.
Maraknya gangnam style bukan hanya
di korea tapi keseluruh dunia salah satunya masuk ke indonesia. Dengan adanya
gangnam style akhirnya diikuti oleh kalangan anak muda indonesia yang meereka
maenkan di Bundaran HI. Dan media massa juga selalu menampilkan mulai dari
ditampilkan di acara acara musik seperti Dahsyat, inbox sebelum acara mulai
pertama sekali disuguhi dengan gangnam style.
BAB IV
ANALISIS
4.1 Pengaruh di media sosial
Faktor
penting lainnya yang membuat lagu ini begitu populer adalah adanya respon di
jejaring sosial dari para selebritis-selebritis dunia yang pada akhirnya juga
turut mendapat perhatian dari para penggemar selebritis tersebut. Sebagai
contoh, pada tanggal 16 Agustus 2012, Nelly Furtado membawakan lagu ini dalam konsernya
di Smart Araneta Coliseum di Manila, Filipina.[37]
Dalam
acara talk show Chelsea Lately, aktris dan komedian Chelsea Handler berkata pada penonton bahwa dia
sedang mencari seorang pria beruntung yang akan dinikahi. Handler menyebut Psy
sebagai "musisi, penari, dan simbol seks yang telah menarik minat
saya". Dia juga membandingkan Psy dengan penyanyi Latin Ricky Martin dan mengatakan bahwa ia baru
mengetahui "Gangnam Style" setelah 43 juta orang menontonnya di
Youtube. Tak lama setelah itu, ia berseru "Oppa Gangnam Style!" dan
program berakhir dengan tarian "Gangnam Style" yang dibawakan oleh 6
penari backstage.
Artis
terkenal lainnya yang juga pernah menuliskan kicauan (tweet) mengenai
"Gangnam Style" ini antara lain: penyanyi Inggris Robbie Williams, aktor Simon Pegg, rapper T-Pain, dan Josh Groban.[38][39] Sedangkan Britney Spears menyatakan ketertarikannya pada
koreografi "Gangnam Style". Spears mengetweet: "saya CINTA video
ini - sangat lucu! Saya mungkin harus mempelajari koreografinya. Adakah yang
mau mengajari saya?"[40]
Setelah
dirilisnya "Gangnam Style", manajer bakat Amerika, Scooter Braun, orang yang menemukan Justin Bieber di Youtube, menulis di Twitter:
"Bagaimana bisa saya tidak mengontrak orang ini (Psy)".[41] Tak lama kemudian, dilaporkan bahwa
Psy sedang dalam perjalanan ke Los Angeles untuk bertemu dengan perwakilan
dari Justin Bieber dalam rangka mencari peluang untuk bekerjasama.[42][1]
Aktris
dan penyanyi Amerika Serikat, Vanessa Hudgens, juga memposting video
"Gangnam Style" di situs resminya dan menulis: "Saya sangat
terobsesi. GANGNAM STYLE!" [43] Penyanyi Katy Perry juga menulis tweet di
Twitter: "Tolong! Saya berada di Gangnam-style K-hole."
BAB V
ANALISIS
“Gangnam
Style” adalah lagu K-pop menjadikan Korea Selatan sebagai pusat hiburan dunia.
Dan kesempatan ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Korea Selatan untuk meraup
keuntungan dari lagu tersebut. Alexis Martinez bergabung dalam sebuah kelompok
tur yang belajar cara menari seperti PSY dalam video “Gangnam Style”. Mengiangat Lagu “Gangnam Style”merupakan
salah satu video yang paling bayak ditonton di internet. Lagu ini bahkan
menempati urutan teratas di berbagai tangga lagu Asia, Eropa dan Amerika Serikat.
Lagu tersebut bercerita tentang satu daerah di Sungai Han, bagian selatan
Seoul, yang terkenal dengan klub malam yang trendi dan gaya busana serta gaya
hidup glamor.Hanya segelintir orang yang menduga kalau PSY bakal menjadi
fenomenal. Salah satunya adalah Je Song-won, Ketua Organisasi Pariwisata Korea
Hallyu atau divisi Korean Wave. Bisa jadi “Gangnam Style” adalah ekspor
budaya Korea Selatan yang paling sukses. Dengan adanya lagu ini yang tergolong
popular pemerintah korea berharap dengan populernya lagu ini bisa
mendatangkan lebih banyak lagi turis asing yang datang kekorea khususnya
tempat-tempat yang menjadi background video klip lagu ini dengan begitu maka
lebih banyak uang yang masuk dinegara Indonesia.
Menurut
survey Los Angeles dan 70 persen responden mengatakan mereka ingin berkunjung
ke Korea setelah melihat video itu.” Selain meraih keuntungan bagi keuangan
Negara tersebut, lagu ini juga berdampak besar bagi para penjual yang berada
ditempat-tempat wisata korea mengatakan jumlah pembeli asing semakin meningkat
itu berarti banyak turis yang datang dan membeli barang-barang yang mereka
jual.
Setelah
membumingnya lagu ini, Korea Selatan dapat menghadirkan 10 juta wisatawan di
nEgara mereka. Ini berdasarkan survey Organisasi Pariwisata Korea.
Selain
itu Ketua Divisi Korean Wave Je Sang-won mengatakan, ada rencana untuk
menggunakan lagu K-pop ini untuk menarik lebih banyak lagi turis asing.
“Artikel ini sebelumnya disiarkan di program
Asia Calling KBR68H. Simak berita lainnya di www.asiacalling.org”
[1](Jurnal Komunikasi Massa, Vol. 1, No. 1, Januari 2008,
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta).
Assalamu'alaikum, blogwalking, baca2, cari inspirasi dan salam kenal ^_^
BalasHapussekalian juga mau ngasih tau kalo di Toko Busana Muslimah Online banyak banget Jilbab Modern, Cantik Murah, Kerudung, Hijab, Bergo, Abaya, Turban, Shawl, Gamis, Mukena, Sejadah, Selendang, Aksesoris, DLL
wa'alaikumsalam iyaa makasih juga atas informasinya :)
HapusAssalamu'alaikum ka....
BalasHapusBoleh minta info daftar pustakanya ga ka?
Buat tugas aku juga nih, analisisnya pas. :(
Minta tolong ya kakak....
Terima Kasih. :)